PKM Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Sistem Informasi: SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DENGAN BIJAK BAGI SISWA/SISWI MAN 3 TANGERANG
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja saat ini. Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menawarkan berbagai manfaat, mulai dari sarana komunikasi hingga sumber informasi. Namun, di balik kemudahan dan keseruannya, penggunaan media sosial juga membawa sejumlah tantangan.
Hasil Survei: Potret Penggunaan Media Sosial Remaja MAN 3 Tangerang
Sebuah survei yang dilakukan di kalangan siswa MAN 3 Tangerang mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang kebiasaan penggunaan media sosial. Rata-rata siswa menghabiskan 3-5 jam per hari untuk berselancar di media sosial. Platform yang paling populer adalah Instagram, diikuti oleh TikTok dan YouTube. Sebagian besar siswa menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan teman, belajar, dan mengunggah foto serta video.
Namun, survei juga mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi siswa, seperti berita hoaks,tekanan sosial,peretasan dan penipuan. Hampir 70% siswa mengaku sulit untuk membatasi waktu penggunaan media sosial, terutama saat malam hari. beberapa siswa juga mengaku menjadi korban peretasan dan penipuan.
Diskusi: Mencari Solusi Bersama
- Dampak Positif dan Negatif: Media sosial memiliki potensi besar sebagai alat pembelajaran, kreativitas, dan interaksi sosial. Namun, di sisi lain, platform ini juga dapat memicu masalah seperti kecanduan, depresi, dan perundungan siber.
- Hoax: Peserta diskusi menekankan pentingnya kemampuan siswa untuk mengevaluasi informasi secara kritis agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks yang marak di media sosial.Untuk mencegah penyebaran hoaks, siswa perlu dilatih untuk:
- Memeriksa sumber berita: Pastikan berita berasal dari sumber yang kredibel dan terpercaya.
- Membandingkan berbagai sumber: Jangan hanya mengandalkan satu sumber saja.
- Memahami tanda-tanda berita hoaks: Seperti judul yang provokatif, bahasa yang bombastis, atau foto yang tidak sesuai.
- Peretasan: Diskusi juga menyoroti ancaman peretasan, khususnya teknik phishing yang sering digunakan untuk mencuri data pribadi. Simulasi sederhana mengenai phishing dilakukan untuk memberikan gambaran nyata kepada peserta. Untuk mencegah peretasan, siswa perlu:
- Menjaga kerahasiaan data pribadi: Tidak membagikan informasi pribadi sembarangan.
- Menggunakan kata sandi yang kuat: Kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
- Memperbarui perangkat lunak: Patch keamanan secara berkala.
- Peran Sekolah: Para peserta sepakat bahwa sekolah memiliki peran krusial dalam membekali siswa dengan literasi digital yang memadai. Integrasi materi literasi digital ke dalam kurikulum dan penyediaan edukasi mengenai penggunaan media sosial yang sehat menjadi langkah penting.Sekolah dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara:
- Mengadakan workshop dan seminar: Mengundang pakar untuk memberikan edukasi tentang keamanan siber dan literasi digital.
- Membuat program mentoring: Menunjuk siswa senior sebagai mentor untuk memberikan bimbingan kepada siswa baru.
- Kolaborasi dengan orang tua: Menjalin kerjasama dengan orang tua untuk mengawasi penggunaan media sosial anak di rumah.
Sisi Gelap Media Sosial
Berbagai studi ilmiah telah mengungkap dampak serius penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Penggunaan berlebihan platform media sosial dikaitkan erat dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan penurunan harga diri. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kecanduan media sosial dapat mengganggu prestasi akademik dan pola hidup sehat.
Solusi untuk Masa Depan: Menuju Penggunaan Media Sosial yang Lebih Sehat
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, kita perlu mengambil tindakan bersama. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan:
- Bagi Siswa:
- Atur waktu penggunaan media sosial
- Pilih konten yang positif dan bermanfaat
- waspadai phising
- Lindungi privasi
- Jangan takut untuk meminta bantuan jika mengalami masalah
- Bagi Sekolah:
- Integrasikan literasi digital ke dalam kurikulum
- Adakan workshop dan seminar tentang penggunaan media sosial yang sehat
- Kerjasama dengan orang tua untuk memberikan edukasi
Kesimpulan
Media sosial adalah alat yang sangat kuat, namun penggunaannya perlu dibarengi dengan kesadaran dan tanggung jawab. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan solusi, kita dapat menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat dan bermanfaat bagi semua orang, terutama generasi muda.




Komentar
Posting Komentar